
Desain Grafis : Urban Art, Seni Yang Menghampiri Publik Melalui Apa Saja
PENGANTAR BEDAH KARYA CD INTERAKTIF
DAN DISKUSI INDUSTRI KREATIF “URBAN ART”
Desain adalah proses – cara – perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Grafis adalah goresan yang berupa titik atau garis yang berhubungan dengan cetak-mencetak
Desain Grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar, angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversiv atau sesuatu yang mudah diingat. Turunan dari desain grafis dapat bermacam rupa dan salah satunya adalah desain komunikasi visual.
Urban art adalah seni yang mencirikan perkembangan kota, dimana perkembangan itu kemudian melahirkan sistem di masyarakat yang secara struktur dan kultur berbeda dengan struktur dan kultur masyarakat pedesaan. Saat ini seni bukan lagi sekedar berlatar belakang tradisi tapi justru lebih merespon tradisi-tradisi baru terutama di daerah perkotaan yang secara demografis dihuni oleh anggota masyarakat yang sangat heterogen.
Urban art lahir karena adanya kerinduan untuk merespon kreativitas masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan dengan segala problematikanya. Maka munculah usaha dari sekelompok orang untuk memamerkan dan mendatangkan seni ditengah-tengah masyarakat dengan cara melakukan kebebasan berekspresi di ruang publik. Ekspresi yang ditampilkan adalah ekspresi yang mencoba memotret permasalahan-permasalahan yang kerap terjadi dan mendominasi masyarakat urban mencakup masalah sosial, ekonomi, politik dan budaya. Melalui media seni dan dilatarbelakangi oleh pertumbuhan dan kapitalisasi kota itu sendiri. Zaman sekarang seni bukan lagi sebuah representasi yang ditampilkan di galeri saja, tapi sebuah media ekspresi yang bertarung di fasilitas publik dengan media lainnya seperti iklan di TV, billboard iklan, poster promosi, baliho dan lain-lain. Semua media ekspresi tersebut mendominasi dihampir setiap fasilitas publik.
Urban art berhasil memangkas hubungan yang berjarak antara publik sebagai apresiator dengan sebuah karya seni. Menggantikan fungsi seni yang tadinya agung, klasik, murni, tinggi serta tradisional. Seni diposisikan sebagai sesuatu yang konservatif dan sarat dengan nilai pengagungan. Urban art berhasil meruntuhkan nilai-nilai tersebut dengan cara menghadirkannya ke tengah publik melalui media-media yang erat dengan keseharian masyarakat kota. Bila menarik elemen lokal dalam urban art, lukisan di bak truk dan becak adalah contoh urban art.
Tujuan urban art lebih berakar pada perbedaan sikap politik, anti kemapanan, vandalisme dan perlawanan terhadap sistem dominan dimasyarakat. Bentuk konkret urban art bisa bermacam-macam sepanjang karya seni itu mengusung spirit dinamika urban. Di kota Jember kita bisa membayangkan akan melihat semua ekspresi semangat urban itu dalam berbagai bentuk. Seperti komunitas musik punk, musik hard core dan musik indie, graffiti dan mural juga mulai menampakkan kemunculan disudut – sudut kota Jember walaupun masih sedikit jumlahnya. Desain grafis pun juga mengikuti dengan berusaha mendekatkan desain grafis itu sendiri kepada publiknya melalui pameran karya, memunculkan nilai-nilai yang lekat dengan seni urban itu sendiri.
Pada akhirnya desain grafis dan nilai urban art itu sendiri akan berhasil dikomodifikasi oleh komunitasnya sendiri. Bentuk-bentuk kesenian terutama desain grafis, seni mural dan grafiti sekarang terutama di kota Jember lambat laun berhasil menjadi sesuatu yang mempunyai nilai ekonomis. Pada akhirnya terbentuklah creativity ecology : people need creativity – creativity need fredoom – fredoom need market. Saat ini masih merangkak dari komunitas ke komunitas yang mencoba memberi warna pada jember yang selalu indah.
*Sindrom Desain Nekat (SINDIKAT)
Ditulis untuk pengantar diskusi karya dan diskusi “urban art”