Mukena Batik Jember Mulai Diminati Warga
“ Oleh Zumrotun Solichah ”
Antara Jatim.com
Jember - Kain batik ternyata tidak hanya digunakan sebagai bahan pakaian, perajin batik di Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember, Jawa Timur mulai memasarkan mukena batik, ternyata laku di pasaran lokal dan luar kabupaten Jember.
"Banyak warga yang mulai memesan mukena batik sebagai rasa kecintaannya terhadap budaya Indonesia," kata perajin batik asal Desa Sumberpakem, Kecamatan Sumberjambe, Sri Astuti, Kamis.
Menurut dia, awalnya membuat ide membuat mukena dan sajadah dari kain batik berasal dari salah seorang konsumen yang mencoba memesan mukena dari batik.
"Setelah satu pesanan mukena jadi, banyak orang yang mulai tertarik dengan mukena batik tersebut, sehingga pesanan mukena dan sajadah batik terus mengalir," katanya.
Ia mengaku hanya membuat perlengkapan shalat dari batik sesuai pesanan karena keterbatasan modal dan corak atau motifnya disesuaikan dengan keinginan konsumen.
"Banyak konsumen yang ingin mengenakan mukena batik yang bergambar daun tembakau karena tembakau merupakan corak khas batik Jember," katanya.
Beberapa butik pakaian muslim di Jember, kata dia, juga berencana memesan mukena batik dengan jumlah yang banyak, namun pihaknya belum sanggup karena banyaknya pesanan kain batik pada bulan Oktober ini.
"Kami masih kewalahan untuk menyelesaikan pesanan batik dari sejumlah perusahaan swasta dan instansi pemkab sehingga masih memproduksi mukena batik dengan jumlah terbatas," katanya.
Ia mengemukakan, industri batik yang dikelola dengan suaminya mencoba mencari ide baru untuk mengembangkan batik di Jember dan tidak hanya digunakan untuk pakaian saja.
"Kami mempunyai angan-angan untuk membuat sejumlah kerajinan tangan khas Jember dengan bahan kain batik, namun hal itu merupakan program jangka panjang kami," katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya tetap mempertahankan kualitas batik sehingga tidak bisa cepat menerima pesanan karena hampir semua konsumen memesan batik tulis yang membutuhkan waktu beberapa hari untuk menyelesaikannya.
"Proses batik tulis lebih lama dibandingkan batik cap yang harganya lebih murah dibandingkan harga batik tulis," katanya.